Farah Fawzyah dan Master Domba: Gerakan Ekonomi Umat dari Desa Trayang

Farah Fawzyah dan Master Domba: Gerakan Ekonomi Umat dari Desa Trayang

Nganjuk, 28 Juni 2025 – Sebuah gerakan inspiratif muncul dari Desa Trayang. Farah Fawzyah Husnaniati, lulusan S2 Hukum Ekonomi Syariah di International Islamic University Islamabad (IIUI), memutuskan untuk kembali ke tanah kelahirannya dan memulai program pemberdayaan ekonomi umat bernama Master Domba.


Pulang Kampung untuk Membawa Perubahan

Setelah menyelesaikan studinya, Farah langsung kembali ke kampung halaman. Ia tidak sekadar pulang, tetapi juga membawa tekad kuat untuk memperbaiki kondisi ekonomi warga desa.

“Jangan biarkan saudara-saudara kita menjadi buruh turun-temurun,” serunya penuh semangat.

Melalui observasi langsung, ia melihat potensi besar di sektor peternakan domba. Sayangnya, banyak warga desa yang terkendala oleh permodalan. Oleh karena itu, ia segera menyusun sistem yang bisa mengatasi kendala tersebut.

Inovasi Ekonomi: Konsep Master Domba

Farah menciptakan Master Domba sebagai solusi. Ia menyusun skema kerja sama antara pemilik modal dan peternak dengan prinsip syariah dan transparansi.

Skema beli–titip–bagi hasil ini memungkinkan siapa pun untuk berkontribusi membangun desa sekaligus mendapat keuntungan wajar.

1. Beli

Pertama-tama, calon investor mendaftar ke admin DOMBASTIS, lalu memilih jumlah domba dan membayar sesuai harga. Setelah itu, mereka mengisi formulir dan mendapatkan sertifikat kepemilikan resmi.

2. Titip

Selanjutnya, tim DOMBASTIS memilihkan domba sesuai standar. Domba tersebut langsung dititipkan ke peternak selama dua tahun. Sepanjang periode tersebut, investor menerima laporan rutin perkembangan ternak.

3. Bagi Hasil

Farah menetapkan sistem bagi hasil yang adil. Setiap tahun, investor menerima seekor anak domba. Jika harga jual anak domba di bawah Rp 1 juta, DOMBASTIS menanggung selisihnya. Namun, jika harga lebih tinggi, keuntungannya menjadi milik investor sepenuhnya.

Selain itu, investor dapat meminta pencairan dana secara langsung melalui transfer.

Akhir Program: Kepemilikan Penuh dan Keuntungan Total

Setelah dua tahun, DOMBASTIS menjual domba indukan di pasar umum. Seluruh hasil penjualan diberikan kepada investor. Mereka juga bisa memilih untuk mengambil indukan jika ingin.

Farah menyusun fase ini dengan pertimbangan matang: bobot domba yang meningkat, umur yang produktif, dan harga pasar yang menguntungkan.


Mendorong Aksi Nyata Generasi Muda

Melalui Master Domba, Farah ingin mengajak generasi muda, termasuk Gen Z dan Gen Alpha, agar kembali mencintai desa. Menurutnya, membangun desa bukan hanya soal pengabdian, tapi juga soal menciptakan ekosistem bisnis yang adil dan lestari.

“Kami ingin desa menjadi ladang amal, bukan sekadar tempat pulang,” tegas Farah.

Baca Juga!